Habib selama ini dianggap sebagai keturunan Nabi Muhammad. Maka tak heran mereka yang bergelar habib selalu dihormati. Nabi sendiri memerintahkan umatnya untuk mencintai anak keturunannya.
Namun menurut penuturan Ketua Umum Rabithah Alawiyah Sayyid Zen Umar bin Smith, Habib adalah gelar untuk keturunan Rasulullah yang dicintai. Gelar ini tidak bisa disematkan sembarangan kepada seseorang, kecuali memenuhi syarat tertentu.
Untuk bisa disebut habib, syaratnya adalah cukup matang dalam hal umur, harus memiliki ilmu yang luas, mengamalkan ilmu yang dimiliki, ikhlas terhadap apapun, wara atau berhati-hati serta bertakwa kepada Allah. Dan yang paling penting, lanjutnya, adalah akhlak yang baik
Kalau secara nama, keturunan Nabi dari garis Hasan disebut Asy Syarif. Sedangkan dari garis Husein disebut Sayyid. Tidak semua keturunan Nabi bisa disebut Habib, tapi setiap habib harus keturunan Nabi.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, ada salah kaprah di masyarakat. Setiap keturunan Nabi kemudian diberi gelar Habib, padahal mereka belum tentu memenuhi syarat tersebut.
“Tapi, akhirnya melenceng, mereka mentitelkan dirinya sendiri,” tukas Habib Zein seperti dilansir dari republika.co.id (11/10/2014).
Lantas bagaimana dengan Habib Rizieq, Habib Bahar, dan Habib Novel? Apakah mereka pantas menyandang gelar tersebut?
Silahkan tulis di komentar.